Wednesday, October 1, 2014

Lost in Paris! - "Do what you love, love what you do" and i'd love traveling

Di hari ini, Kamis 25 September 2014, di hari ini kegiatan gue pun masih sama seperti sebelumnya. Dan akan terus sama kedepannya. Mandi, makan, dan jalan. Di pagi ini gue mendapatkan beberapa pesan. Pesan yang pertama gue dapet kabar, kalau nama gue diperbincangkan dengan panas di grup PPI Perancis, pesan yang kedua temen gue yang tadinya gak tau gue lagi tersesat dan tak tahu arah jalan pulang di Paris, jadi tau. Dia kuliah di Paris tapi lagi masa orientasi. Jadi gak bisa ketemu juga, dan satu lagi temen SMP gue yang udah lama gak ketemu dan dulu gue ceng-cengin terus, awalnya masih terlihat peduli, tapi lama-kelamaan dia ngilang dan gak ada kabar. Mungkin dia teringat luka lama, merasa dendam dan mampus-mampusin gue dari kejauhan sana karena keilangan banyak hal penting. Nilai moralnya, berbaik-baiklah ke orang, entah seperti apapun bentuk dia, kelakuan dia, dan sifat dia, dia tetaplah manusia. Karena dia yang seperti itu, pada saat itu, akan berubah suatu saat. Orang yang mungkin kita sia-siakan, suatu saat akan kita butuhkan jagalah perasaan mereka, seperti kalian menjaga perasaan orang yang kalian sayangi. Kali ini gue mikir lagi, kalo Tuhan emang bener-bener ngabulin doa gue, yang meminta waktu untuk sendiri dan liburan. Ya ini gue, sendirian dan dalam kondisi yang memaksa untuk liburan.

Dan hari ini tujuan gue adalah Musee  d’Orsay dan Musee du Louvre. Setelah siap gue langsung cabut menuju dua tempat itu. Kali ini gue pake google maps untuk menuju dua tempat itu, karena gue baru tau google maps bisa digunain walaupun gak ada koneksi internet. Perjalanan menuju dua museum ini melewati per-apartemen-an, bukan perumahan karena disini gue gak ngeliat ada rumah satu pun. Jalanan sepi sunyi, setelah melewati bangunan-bangunan khas negara ini dengan corak-corak khusus, akhirnya sampailah gue di Musee  d’Orsay salah satu museum besar yang gue gak tau pasti ada apa didalamnya, karena, cukup ramai dan ngantri buat masuk kedalem. 




Satu pikiran pengandaian kembali terpikirkan, seandainya museum-museum yang ada di Indonesia bisa seramai dan se-terkenal ini. Bisa ngnudang perhatian banyak turis lokal dan asing, nambahin  pendapatan negara. Gatau pikiran ini bakalan kejadian atau nggak haha. Mungkin sekarang cuman sekedar mimpi untuk Indonesia maju, tapi semua berawal dari mimpi kan? Justru menurut gue Tuhan ini maha adil, Indonesia adalah negara yang kaya raya, semuanya dimilikin Indonesia. Sampe-sampe ada orang Amerika yang ngomong,”Without Indonesia, world is nothing”  sepenting itukah Indonesia? Sangatlah penting. Tapi apa jadinya kalau Indonesia pun punya manusia-manusia yang pemikirannya kayak orang-orang di negara maju? Gue yakin orang Indonesia bakalan menjadi orang yang serakah, sombong dan gak mau berusaha. Ya ini Cuma sekedar pikiran gue sih, gatau sesuai apa ngga sama pikiran lo, pernyataan gue cuma sekedar opini, bukan untuk diperdebatkan, benar atau salah. Oke lanjut ke cerita gue selanjutnya yaitu Musee du Louvre ini musium yang sangat terkenal, dan terbesar di Paris, pas masih diluar sih keliatan biasa aja



Pas udah masuk dalem, behhhhhhh  bagusnya bukan main, ada tamannya, bangunan-bangunan yang berpilar-pilar. 





Dan sedikit jalan kedepan ada La Pyramide, ini dia yang sangat tersohor dan sempat masuk di film Indonesia yang syuting disana. Kalau gak salah info, di museum ini terdepat lukisan fenomenal karya Da Vinci, Monalisa. Sempai didepannya gue memfoto beberpa kali pyramid ini, sambil celingak celinguk nyari turis yang sekiranya baik buat motion gue. 



Gak lama kemudian ada sepasang turis Italy yang minta tolong motion, pastinya kesempatan ini gak gue sia-siain buat minta tolong fotoin juga. Foto pertama masih biasa, foto yang kedua dia nyuruh gue ganti gaya, yah lama dong kalo gue ganti gaya dulu, gue harus ke apartemen dulu ganti gaya pakaian, ke barber shop dulu ganti gaya rambut, dan ke dokter bedah plastik ganti gaya muka. Akhirnya gue mengeluarkan sang saka merah putih, dan sontak bule itu ketawa, kenapa??? Kenapa ketawa? Dan dengan bangga gue Langsung berbangga, “I’m from Indonesia” sambil tersenyum manja, gila men, nasionalis banget gue, gak biasanya gue peduli sama bendera sendiri, 



tapi memang benar, bukannya lebay. Setelah beberapa hari ini di Paris, banyak pikiran-pikiran dikepala gue tentang Indonesia. Gak biasanya gue memikirkan zIndonesia kayak gini. Yah, setelah foto disatu sisi dan hasilnya kurang bagus, akhirnya gue ngambil gambar dari sisi yang lain. Kali ini meminta tolong bule waniuta yang sudah tua untuk mengambil gambar gue, setelah itu gue duduk, cari wifi, dan ngapdet. Haha trus gue mau ngapain lagi?dan setelah itu gue keliling-keliling area museum yang emang gede dan terawat banget. Dan setelah keliling-keliling gue memutar arah balik untuk jalan pulang, dan seperti biasa, gue mau wifi-an dulu di Champ de Mars. Ketika sudah dekat dengan Champ de Mars, ada lagi mbak-mbak kampret peminta sumbangan berkedok peduli anak-anak itu. Karena udah belajar dari pengalaman, gue kacangin lah ini mbak-mbak sambil ngangkat tangan, tanda menolak. Mang enak lo, gue tolak. Eh dia malahm minta rokok, dalam hati gue berkata, “Astagfirullah! Kita bukan muhrim!!!!!!!!” pikiran gue terlalu jauh, dia cuma minta rokok yang gue bawa, tapi gak gue kasih, setelah berhasil melewati mbak-mbak kampret itu lagi-lagi ada yang mau menghadang di depannya, gak jauh dari mbak-mbak yang tadi. Setelah gue lewatin sampingnya, dia megang pundak gue dan bilang,”Hi, Chinese?” what the fu*k??? kalo bisa gue ludahin, pasti udah gue lakuin.  Setelah dari Champ de Mars, gue kembalin ke apartemen. dan kembali menanyakan tempat-tempat menarik yang bisa gue datengin


Tapi tunggu, besok hari Jum at kan? Gue masih Islam kan? Sholat Jumat!!! Gimana gue sholat jumat disini? dimana mesjidnya? Gimana kesananya? Tunggu cerita selanjutnya ya

No comments:

Post a Comment