Di hari ini, Kamis 25 September 2014, di hari ini kegiatan
gue pun masih sama seperti sebelumnya. Dan akan terus sama kedepannya. Mandi,
makan, dan jalan. Di pagi ini gue mendapatkan beberapa pesan. Pesan yang
pertama gue dapet kabar, kalau nama gue diperbincangkan dengan panas di grup
PPI Perancis, pesan yang kedua temen gue yang tadinya gak tau gue lagi tersesat
dan tak tahu arah jalan pulang di Paris, jadi tau. Dia kuliah di Paris tapi lagi
masa orientasi. Jadi gak bisa ketemu juga, dan satu lagi temen SMP gue yang
udah lama gak ketemu dan dulu gue ceng-cengin terus, awalnya masih terlihat
peduli, tapi lama-kelamaan dia ngilang dan gak ada kabar. Mungkin dia teringat
luka lama, merasa dendam dan mampus-mampusin gue dari kejauhan sana karena
keilangan banyak hal penting. Nilai moralnya, berbaik-baiklah ke orang, entah
seperti apapun bentuk dia, kelakuan dia, dan sifat dia, dia tetaplah manusia. Karena
dia yang seperti itu, pada saat itu, akan berubah suatu saat. Orang yang
mungkin kita sia-siakan, suatu saat akan kita butuhkan jagalah perasaan mereka,
seperti kalian menjaga perasaan orang yang kalian sayangi. Kali ini gue mikir
lagi, kalo Tuhan emang bener-bener ngabulin doa gue, yang meminta waktu untuk
sendiri dan liburan. Ya ini gue, sendirian dan dalam kondisi yang memaksa untuk
liburan.
Dan hari ini tujuan gue adalah Musee d’Orsay dan Musee du Louvre. Setelah siap gue
langsung cabut menuju dua tempat itu. Kali ini gue pake google maps untuk
menuju dua tempat itu, karena gue baru tau google maps bisa digunain walaupun
gak ada koneksi internet. Perjalanan menuju dua museum ini melewati
per-apartemen-an, bukan perumahan karena disini gue gak ngeliat ada rumah satu
pun. Jalanan sepi sunyi, setelah melewati bangunan-bangunan khas negara ini
dengan corak-corak khusus, akhirnya sampailah gue di Musee d’Orsay salah satu museum
besar yang gue gak tau pasti ada apa didalamnya, karena, cukup ramai dan
ngantri buat masuk kedalem.
Satu pikiran pengandaian kembali terpikirkan,
seandainya museum-museum yang ada di Indonesia bisa seramai dan se-terkenal
ini. Bisa ngnudang perhatian banyak turis lokal dan asing, nambahin pendapatan negara. Gatau pikiran ini bakalan
kejadian atau nggak haha. Mungkin sekarang cuman sekedar mimpi untuk Indonesia maju, tapi semua
berawal dari mimpi kan? Justru menurut gue Tuhan ini maha adil, Indonesia
adalah negara yang kaya raya, semuanya dimilikin Indonesia. Sampe-sampe ada
orang Amerika yang ngomong,”Without Indonesia, world is nothing” sepenting itukah Indonesia? Sangatlah penting.
Tapi apa jadinya kalau Indonesia pun punya manusia-manusia yang pemikirannya
kayak orang-orang di negara maju? Gue yakin orang Indonesia bakalan menjadi
orang yang serakah, sombong dan gak mau berusaha. Ya ini Cuma sekedar pikiran
gue sih, gatau sesuai apa ngga sama pikiran lo, pernyataan gue cuma sekedar
opini, bukan untuk diperdebatkan, benar atau salah. Oke lanjut ke cerita gue
selanjutnya yaitu Musee du Louvre ini
musium yang sangat terkenal, dan terbesar di Paris, pas masih diluar sih
keliatan biasa aja
Pas udah masuk dalem, behhhhhhh bagusnya bukan main, ada tamannya,
bangunan-bangunan yang berpilar-pilar.
Dan sedikit jalan kedepan ada La
Pyramide, ini dia yang sangat tersohor dan sempat masuk di film Indonesia yang
syuting disana. Kalau gak salah info, di museum ini terdepat lukisan fenomenal
karya Da Vinci, Monalisa. Sempai didepannya gue memfoto beberpa kali pyramid
ini, sambil celingak celinguk nyari turis yang sekiranya baik buat motion gue.
Gak
lama kemudian ada sepasang turis Italy yang minta tolong motion, pastinya
kesempatan ini gak gue sia-siain buat minta tolong fotoin juga. Foto pertama
masih biasa, foto yang kedua dia nyuruh gue ganti gaya, yah lama dong kalo gue
ganti gaya dulu, gue harus ke apartemen dulu ganti gaya pakaian, ke barber shop
dulu ganti gaya rambut, dan ke dokter bedah plastik ganti gaya muka. Akhirnya gue
mengeluarkan sang saka merah putih, dan sontak bule itu ketawa, kenapa??? Kenapa
ketawa? Dan dengan bangga gue Langsung berbangga, “I’m from Indonesia” sambil
tersenyum manja, gila men, nasionalis banget gue, gak biasanya gue peduli sama
bendera sendiri,
tapi memang benar, bukannya lebay. Setelah beberapa hari ini
di Paris, banyak pikiran-pikiran dikepala gue tentang Indonesia. Gak biasanya
gue memikirkan zIndonesia kayak gini. Yah, setelah foto disatu sisi dan
hasilnya kurang bagus, akhirnya gue ngambil gambar dari sisi yang lain. Kali ini
meminta tolong bule waniuta yang sudah tua untuk mengambil gambar gue, setelah
itu gue duduk, cari wifi, dan ngapdet. Haha trus gue mau ngapain lagi?dan
setelah itu gue keliling-keliling area museum yang emang gede dan terawat banget.
Dan setelah keliling-keliling gue memutar arah balik untuk jalan pulang, dan
seperti biasa, gue mau wifi-an dulu di Champ de Mars. Ketika sudah dekat dengan
Champ de Mars, ada lagi mbak-mbak kampret peminta sumbangan berkedok peduli
anak-anak itu. Karena udah belajar dari pengalaman, gue kacangin lah ini
mbak-mbak sambil ngangkat tangan, tanda menolak. Mang enak lo, gue tolak. Eh dia
malahm minta rokok, dalam hati gue berkata, “Astagfirullah! Kita bukan
muhrim!!!!!!!!” pikiran gue terlalu jauh, dia cuma minta rokok yang gue bawa,
tapi gak gue kasih, setelah berhasil melewati mbak-mbak kampret itu lagi-lagi
ada yang mau menghadang di depannya, gak jauh dari mbak-mbak yang tadi. Setelah
gue lewatin sampingnya, dia megang pundak gue dan bilang,”Hi, Chinese?” what the
fu*k??? kalo bisa gue ludahin, pasti udah gue lakuin. Setelah dari Champ de Mars, gue kembalin ke
apartemen. dan kembali menanyakan tempat-tempat menarik yang bisa gue datengin
Tapi tunggu, besok hari Jum at kan? Gue masih Islam kan?
Sholat Jumat!!! Gimana gue sholat jumat disini? dimana mesjidnya? Gimana kesananya?
Tunggu cerita selanjutnya ya
No comments:
Post a Comment